Wednesday, May 6, 2015

Teks Prosedur Kompleks (Film Pendek)




Peran:
Adina Fayza Gayo: Teman dan Tante Dina
Dhea Amalia: Teman dan Mba Maya
Fahrani Hasanah: Ibu Rani (Mama yang Boros)
Hanif Salsabil Kusumaditya: Anak yang boros(kakak)
Panca Budi Mulya: Teman dan Tukang Listrik
Vito Lauda: Adik yang hemat

Naskah Film Pendek 'Hemat Listrik'
Pagi hari dikamar kakak (semua alat elektronik menyala) (alarm berbunyi dan kakak pun terbangun).
Sedangkan diruang tamu terdengar suara (took.. Took.. Took..)
Tante Dina: “Assalamu’alaikum”
Mba Maya: “Wa’alaikumsalam, nyari siapa ya Bu?“
Tante Dina: “Ibu Rani nya ada, Mba?”
Mba Maya: “Ooh Ibu Rani, sebentar saya panggilkan dulu.. Silahan duduk”
Tante Dina: “Iya terima kasih”
Tidak lama kemudian Ibu Rani datang menemui Tante Dina
Ibu Rani: “eh Ibu Dina... Sudah lama Bu?”
Tante Dina: “Iya Bu Rani, belum terlalu lama kok”
Ibu Rani dan Tante Dina berbincang-bincang (Mba Maya datang membawakan minuman)
Mba Maya: “Ini Bu teh nya”
Tante Dina: “ Kok warnanya  merah? Ini teh apa?”
Mba Maya: “Ini teh bohay..”
Ibu Rani: “Silahkan diminum Bu”
Tante Dina: “Iya makasih Bu”
Ibu Rani: “Saya panggilkan anak saya dulu ya Bu.. (teriak memanggilkan nama Hanif... Hanif...)”
Hanif:  (menghampiri dan Salim) “Hallo Tante”
Ibu Rani: “Ini kenalkan Teman Mama, Tante Dina”
Tante Dina: “sudah besar  ya sekarang, kelas berapa? Sudah punya pacar belum?”


Hanif: “ Kelas 1 SMA, Belum tante, yasudah saya kedalam dulu  ya"

Hanif pun bergegas mandi, dan mandi ia pun tidak mematikan air dan lampu ( hanif merasa bosan dan menelfon salah seorang temnnya yaitu Adina).
Hanif: “Hallo, Adina lagi dimana?”
Adina: “iya, lagi dirumah”
Hanif: “Main yuk”
Adina: “Tetapi dirumah sedang ada Dhea dan Panca”
Hanif: “Yasudah gapapa ajak saja biar ramai”
Telfon terputus...( beberpa saat kemudian Adina,Dhea, dan Panca sampai dirumah Hanif)
Adina, Dhea, dan Panca: “Assalamu’alaikum... Hanif.. Hanif..”
Hanif: (keluar kamar) “Wa’alaikum Salam”
Adina, Dhea dan Panca: “Iya, Terimakasih”
Teman-teman Hanif bermain di ruang tamu bermain laptop tetapi barang elektronik yang lain sedang menyala termasuk keran dan lampu yang tida dimatikan oleh Hanif setelah selesai mandi. (adik menegur Hanif).
Adik: “Kak kenapa air dan lampu tidak dimatikan? Itu juga  tv menyala tidak di tonton”
Hanif: “Emang kenapa sih?”
Adik: “Sebagai Warga Negara yang baik kita harus berhemat”
Dhea: “Alaah adiknya Hanif sok hemat nih..”
Panca: “Tau deh, Ribet”

Tak lama kemudian mereka keluar untuk mencari makanan, tetapi peralatan elektronik yang masih menyala dibiarkan begitu saja. Dan setibanya sampai dirumah Hanif kembali mereka langsung menyantap makanan yang sudah dibeli, lalu setelah selesai mereka pun segera kembali
(Keesokan Harinya)
 Pada siang hari datanglah seorang tukang listrik kerumah untuk mengece MCB dan ingin menemui pemilik rumah.
Mba Maya: “Bu, ada tukang listrik”
Ibu Rani: “Ooh siapa?”
Tukang Listrik: “Ini tagihan listriknya bu” (sambil memberikan surat)
Ibu Rani: “Hah??? Kok 4 Juta, ga salah?” (kaget ketika melihat tagihan tersebut)
Tukang Listrik: “Tidak Bu, memang segitu biaya nya”
Ibu Rani: “Kak, Dek.. Lihat deh masa tagihan kita bulan ini segini” (sambil memperlihatkan surat tagihan)
Hanif: “ Kok besar sekali mas tagihannya?”
Adik: “Ini benaran Mas?”
Tukang Listrik: “Iya benar, buktinya saja sekarang sedang hujan gini menggunakan kipas angin, tengah hari gini lampu menyala”
Ibu,Kakak,dan Adik pun saling menyalahan satu sama lain yang pada akhirnya sang adik mengalah dan menasehati
Adik: “Yasudah mulai sekarang kita harus menghemat”
Dan tagihannya ibayar melalui transfer

No comments:

Post a Comment