Peran:
Adina
Fayza Gayo: Teman dan Tante Dina
Dhea
Amalia: Teman dan Mba Maya
Fahrani
Hasanah: Ibu Rani (Mama yang Boros)
Hanif
Salsabil Kusumaditya: Anak yang boros(kakak)
Panca
Budi Mulya: Teman dan Tukang Listrik
Vito
Lauda: Adik yang hemat
Pagi
hari dikamar kakak (semua alat elektronik menyala) (alarm
berbunyi dan kakak pun terbangun).
Sedangkan
diruang tamu terdengar suara
(took..
Took.. Took..)
Tante
Dina: “Assalamu’alaikum”
Mba
Maya: “Wa’alaikumsalam, nyari siapa ya Bu?“
Tante
Dina: “Ibu Rani nya ada, Mba?”
Mba
Maya: “Ooh Ibu Rani, sebentar saya panggilkan dulu.. Silahan duduk”
Tante
Dina: “Iya terima kasih”
Tidak
lama kemudian Ibu Rani datang menemui Tante Dina
Ibu
Rani: “eh Ibu Dina... Sudah lama Bu?”
Tante
Dina: “Iya Bu Rani, belum terlalu lama kok”
Ibu
Rani dan Tante Dina berbincang-bincang (Mba
Maya datang membawakan minuman)
Mba
Maya: “Ini Bu teh nya”
Tante
Dina: “ Kok warnanya merah? Ini teh
apa?”
Mba
Maya: “Ini teh bohay..”
Ibu
Rani: “Silahkan diminum Bu”
Tante
Dina: “Iya makasih Bu”
Ibu
Rani: “Saya panggilkan anak saya dulu ya Bu..
(teriak
memanggilkan nama Hanif... Hanif...)”
Hanif: (menghampiri dan Salim) “Hallo Tante”
Ibu
Rani: “Ini kenalkan Teman Mama, Tante Dina”
Tante
Dina: “sudah besar ya sekarang, kelas
berapa? Sudah punya pacar belum?”
Hanif:
“ Kelas 1 SMA, Belum tante, yasudah saya kedalam dulu ya"
Hanif
pun bergegas mandi, dan mandi ia pun tidak mematikan air dan lampu ( hanif
merasa bosan dan menelfon salah seorang temnnya yaitu Adina).
Hanif:
“Hallo, Adina lagi dimana?”
Adina:
“iya, lagi dirumah”
Hanif:
“Main yuk”
Adina:
“Tetapi dirumah sedang ada Dhea dan Panca”
Hanif:
“Yasudah gapapa ajak saja biar ramai”
Telfon
terputus...( beberpa saat kemudian Adina,Dhea, dan Panca sampai dirumah Hanif)
Adina,
Dhea, dan Panca: “Assalamu’alaikum... Hanif.. Hanif..”
Hanif:
(keluar kamar) “Wa’alaikum Salam”
Adina,
Dhea dan Panca: “Iya, Terimakasih”
Teman-teman
Hanif bermain di ruang tamu bermain laptop tetapi barang elektronik yang lain
sedang menyala termasuk keran dan lampu yang tida dimatikan oleh Hanif setelah
selesai mandi. (adik menegur Hanif).
Adik:
“Kak kenapa air dan lampu tidak dimatikan? Itu juga tv menyala tidak di tonton”
Hanif:
“Emang kenapa sih?”
Adik:
“Sebagai Warga Negara yang baik kita harus berhemat”
Dhea:
“Alaah adiknya Hanif sok hemat nih..”
Panca:
“Tau deh, Ribet”
Tak
lama kemudian mereka keluar untuk mencari makanan, tetapi peralatan elektronik
yang masih menyala dibiarkan begitu saja. Dan setibanya sampai dirumah Hanif
kembali mereka langsung menyantap makanan yang sudah dibeli, lalu setelah
selesai mereka pun segera kembali
(Keesokan
Harinya)
Pada
siang hari datanglah seorang tukang listrik kerumah untuk mengece MCB dan ingin
menemui pemilik rumah.
Mba
Maya: “Bu, ada tukang listrik”
Ibu
Rani: “Ooh siapa?”
Tukang
Listrik: “Ini tagihan listriknya bu” (sambil memberikan surat)
Ibu
Rani: “Hah??? Kok 4 Juta, ga salah?” (kaget ketika melihat tagihan tersebut)
Tukang
Listrik: “Tidak Bu, memang segitu biaya nya”
Ibu
Rani: “Kak, Dek.. Lihat deh masa tagihan kita bulan ini segini” (sambil
memperlihatkan surat tagihan)
Hanif:
“ Kok besar sekali mas tagihannya?”
Adik:
“Ini benaran Mas?”
Tukang
Listrik: “Iya benar, buktinya saja sekarang sedang hujan gini menggunakan kipas
angin, tengah hari gini lampu menyala”
Ibu,Kakak,dan
Adik pun saling menyalahan satu sama lain yang pada akhirnya sang adik mengalah
dan menasehati
Adik:
“Yasudah mulai sekarang kita harus menghemat”
Dan
tagihannya ibayar melalui transfer
No comments:
Post a Comment